SultraNetwork.com-Kandungan Flavonolos dalam cokelat diklaim dapat melindungi jantung dari penyakit berbahaya dan mematikan, khususnya penyakit kardiovaskuler.
Penyakit kardiovaskular (CVD) merupakan serangkaian gangguan yang menyerang jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner (CHD), penyakit serebrovaskular, hipertensi atau tekanan darah tinggi, dan penyakit vaskular perifer (PVD).
Baca Juga: Gempa di Cianjur Telan Banyak Korban Jiwa, BNPB Ungkap Penyebabnya
Flavanols sebagai antioksidan yang ditemukan dalam kakao membantu melonggarkan pembuluh darah dan arteri.
Penulis studi Profesor Christian Heiss mengatakan, dampak positif flavanol pada bahan dasar cokelat, kakao, terhadap sistem kardiovaskular manusia tidak dapat disangkal.
Baca Juga: Soundtrack FiFA World Cup 2022 'Dreamers' Jungkook BTS: Melesat ke Nomor 1 Chart iTunes Global
“Kami menggunakan banyak flavanol, tetapi beberapa cokelat hitam juga memiliki jumlah yang signifikan. Rata-rata asupan flavanol sekitar tiga kali lebih rendah dari yang Anda butuhkan untuk merasakan efeknya, jadi saya pikir kandungan itu ditingkatkan sedikit dalam asupan cokelat, mereka yang mengonsumsinya tetap akan mendapat manfaat," kata Heiss, melansir laman thesun.co.uk, Selasa, 22 November 2022.
Sebuah studi University of Surrey juga menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen kakao memiliki tekanan darah lebih rendah dan pembuluh darah lebih elastis dalam waktu tiga jam.
Baca Juga: Temuan Ilmuwan: Tikus Dapat Dilatih Menari Atau Bereaksi Terhadap Ritme Musik
Suplemen kakao yang terkandung dalam pilsuperkonsentrat memiliki flavanol setara dengan 500 gram cokelat hitam.
"Diet 100 persen cokelat pasti akan menyebabkan masalah lain, tetapi manusia juga bisa menemukan kandungannya (Flavonols) dari anggur merah, blueberry dan bayam," ujar Heiss.
Baca Juga: Rusia Uji Coba Rudal Hipersonik 'Setan 2': Diklaim Sebagai Hulu Ledak Paling Mematikan di Bumi
Studi yang diterbitkan jurnal Frontiers in Nutrition, melakukan riset pada 11 orang yang bergantian mengonsumsi pil kakao atau plasebo selama kehidupan normal sehari-hari mereka.
Hasilnya, ditemukan bahwa tekanan darah lebih rendah pada hari-hari mereka mengonsumsi kakao.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Terowongan Mesir Kuno: Diduga Jadi Portal Penghubung Makam Cleopatra
Selain itu, pembuluh darah mereka lebih mampu tumbuh dan menyusut.
Menariknya, suplemen kakao sendiri tidak bekerja menurunkan tekanan darah ketika tekanan darah seseorang sudah berada pada titik rendah. Hal ini memberikan efek positif dibandingkan penggunaan obat-obatan penurun tekanan darah.
Baca Juga: Temuan Tikus Sebesar Anjing, Prediksi Ilmuwan: Potensi Evolusi Bahkan Bisa Seukuran Sapi
“Langkah selanjutnya adalah mengujinya pada pasien untuk melihat apakah itu berguna. Kami tidak tahu apakah itu bisa menggantikan pil tapi saya pikir di masa depan kami akan mencobanya," kata Heiss.
“Obat tidak bekerja untuk sebagian besar orang, jadi jika seseorang tidak memiliki tekanan darah yang sangat tinggi, kami mungkin ingin memulai dengan intervensi kesehatan seperti ini," pungkas Heiss.***