KENDARI KITA-Invasi Rusia ke Ukraina tak terasa telah memasuki hari ke-377, terhitung sejak 24 Februari 2022.
Ada beberapa rangkuman peristiwa selama invasi berlangsung. Yang terbaru Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa Ukraina berkomitmen untuk mempertahankan kota Bakhmut yang masih dalam pengepungan pasukan Rusia.
Zelenskiy mengklaim telah mengadakan pertemuan dengan para jenderal senior dan komandan di mana diputuskan bahwa tidak akan ada bagian dari Ukraina yang dapat ditinggalkan.
Baca Juga: Hotel Claro Kendari Terbakar, Sumber Api Berasal dari Dapur, Seorang Karyawan Alami Luka Bakar
Baik Kyiv (Ukraina) maupun Moskow (Rusia), tampaknya berjuang dengan kekurangan amunisi, di tengah meningkatnya korban imbas konflik keduanya.
Yevgeny Prigozhin, pendiri pasukan tentara bayaran Wagner Rusia, yang memimpin serangan Rusia di Bakhmut, mengatakan bahwa perwakilannya telah ditolak aksesnya ke markas operasi militer khusus Rusia di Ukraina setelah Prigozhin berulang kali mengeluh tentang kekurangan amunisi.
Pasukan Ukraina tampaknya melakukan penarikan pertempuran terbatas di Bakhmut timur, tetapi terus menimbulkan banyak korban setelah pasukan Rusia bergerak maju.
Baca Juga: Angin Kencang Terdampak di 65 Kelurahan Kota Kendari
Pihak AS mengatakan masih terlalu dini untuk menilai niat Ukraina, tetapi pembelaan Bakhmut dinilai sebagai strategi yang sehat.
Zelenskiy memberikan penghormatan kepada seorang tentara yang edieksekusi dengan senapan mesin. Eksekusi itu menurut Zelenskiy, difilmkan dan diunggah ke media sosial.
Video grafik menunjukkan seorang pria merokok yang mengatakan kemuliaan bagi Ukraina sebelum dia ditembak dari jarak dekat.
Baca Juga: Ilmuwan NTU Manfaatkan Sampah Plastik Untuk Bahan Bakar Hidrogen dan Listrik
Menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, telah mengunjungi Mariupol dalam perjalanan ke Ukraina yang diduduki oleh seorang tokoh senior Moskow.
Kementerian pertahanan Rusia mengeluarkan gambar pada hari Senin dari Shoigu untuk memeriksa upaya rekonstruksi infrastruktur Rusia".
Pemimpin oposisi Belarusia yang diasingkan, Sviatlana Tsikhanouskaya, telah dijatuhi hukuman penjara 15 tahun setelah dinyatakan bersalah secara in absentia karena pengkhianatan dan konspirasi untuk merebut kekuasaan.
Baca Juga: Penjelasan Ahli Mengapa Indonesia Butuh Satelit Canggih Untuk Deteksi Dini Bencana
Dia mengatakan putusan itu adalah hukuman atas upayanya untuk mengampanyekan demokrasi.
Uni Eropa dilaporkan tengah mempersiapkan pengadaan amunisi untuk membantu Ukraina menghadapi Vladmir Putin dan pasukannya.
Namun persoalan dana perang masih harus diselesaikan, termasuk langkah penting didalamnya.
Baca Juga: Ilmuwan dan Ahli Genetika: Populasi Pria di Muka Bumi Bakal Punah
Pasukan tank utama Rusia diperkirakan akan dilengkapi kembali dengan tank T-62 buatan Soviet yang pertama kali diterjunkan pada tahun 1954 untuk menutupi kerugian pada pertempuran sebelumnya.