SultraNetwork.com-Sampah plastik merupakan jenis sampah yang sulit didaur ulang.
Pabrik daur ulang plastik bahkan menghabiskan banyak sumber daya dan tenaga untuk memilah sampah plastik sebelum dapat diproses.
Inovasi baru yang diciptakan tim imuwan Nanyang Technological University (NTU) menutup celah ini.
Baca Juga: Bahas Efek Domino Pertambangan di Indonesia, Sugeng: Aktivitas Tambang Jangan Rugikan Negara
Ilmuwan NTU, Professor Grzegorz Lisak, dilansir mothership.sg mengatakan, berbagai jenis sampah plastik, bahkan yang sudah terkontaminasi, masih dapat dimanfaatkan.
Melalui metode baru yang dikembangkan, sampah plastik pertama kali diurai dan dipanaskan menjadi gas yang mengandung molekul hidrogen konsentrasi rendah.
Gas kemudian memasuki reaktor dengan katalis, dan teknologi memungkinkan pelepasan bahan bakar hidrogen dan pembentukan jenis karbon padat yang dikenal sebagai karbon nanotube.
Baca Juga: Cara Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 26 , Beserta Syarat dan Ketentuannya
Proses yang disebut pirolisis ini sangat efektif karena sampah plastik kaya akan hidrogen dan karbon.
Hidrogen yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan listrik bersih dan sel bahan bakar listrik seperti yang ditemukan di kendaraan listrik.
Temuan ini tentu lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil.
Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini: Naik ke level 984.000 per Gram
Tim peneliti NTU menyatakan bahwa karbon padat yang dihasilkan melalui metode ini jauh lebih mudah disimpan dibandingkan dengan emisi gas karbondioksida dari pembakaran sampah plastik.
Manfaat lainnya adalah karbon padat dapat dengan mudah dijual sebagai bahan baku manufaktur untuk bahan kimia khusus atau biofuel.
Karbon nanotube juga memiliki banyak kegunaan seperti di panel surya, baterai, smartphone dan otomotif.