SultraNetwork.com-Ilmuwan dan ahli genetika mengungkapkan temuan beserta hasil riset terkait potensi kepunahan kromosom Y yang membentuk jenis kelamin pria di muka bumi.
Kesimpulan ahli genetika dan ilmuwan terkait kepunahan pria di muka bumi itu bukan isapan jempol belaka.
Baca Juga: Amerika Debut Rudal Balistik Nuklir B-21, Bakal Dipakai Unjuk Gigi Lawan China
Mereka membuktikannya dengan menguji sampel spesies mamalia yang DNAnya paling identik dengan manusia, yakni tikus.
Tikus berduri Ryukyu yang berkembangbiak di pulau Amami Oshima, Jepang, jadi objek penelitian itu.
Baca Juga: Awal Pekan, Harga Emas Antam Merangkak Naik: Berbanderol Rp 999.000 per Gram
Hasilnya, kromosom Y yang membentuk jenis kelamin pria, menyusut seiring waktu, sejak puluhan juta tahun silam.
Mereka meyakini kromosom Y ini perlahan tapi pasti akan menghilang, sehingga potensi kepunahan kaum pria tak dapat dipungkiri lagi.
Baca Juga: Delegasi Ratusan Negara Wacanakan Kesepakatan Perangi Polusi Plastik di Dunia
"Kromosom Y pada banyak mamalia telah menyusut selama puluhan juta tahun - dan akhirnya bisa menghilang," kata Profesor Asato Kuroiwa, ilmuwan Universitas Hokkaido, melansir laman thesun.co.uk, Senin, 2 Desember 2022.
Menurut Asato Kuroiwa, Kromosom X dan Y adalah penentu DNA manusia.
Baca Juga: Check In di Hotel, Wanita Ini Shock Temukan Rekaman dari Kamera Tersembunyi
Kromosom XY membentuk jenis kelamin laki-laki, sedangkan kromosom XX membentuk jenis kelamin perempuan.
Saat mengandung anak, wanita menyumbangkan kromosom X sementara pria menyumbangkan kromosom X atau Y.
Baca Juga: Temuan Tikus Sebesar Anjing, Prediksi Ilmuwan: Potensi Evolusi Bahkan Bisa Seukuran Sapi
Prof Jenny Graves, dari Universitas La Trobe, Melbourne, mengaku sepakat dengan hasil riset ilmuwan di Jepang itu.
Graves sendiri juga mengklaim telah melakukan riset yang mengantarkannya pada kesimpulan mengejutkan itu.
Baca Juga: Teori Konspirasi Planet X Bakal Bertabrakan dengan Bumi
