SultraNetwork.com - Tim sepak bola Indonesia di SEA Games 2023 di Kamboja, berhasil membawa pulang medali emas, setelah mengandaskan tim Thailand dengan skor 5-2 untuk Indonesia.
Kemenangan ini merupakan menjadi sejarah panjang Timnas Indonesia, setelah 32 tahun bertarung di SEA Games tidak pernah membawa pulang medali emas.
Atas keberhasilan Timnas Indonesia memboyong medali emas, ini menjadi titik kebangkitan sepak bola setelah sekian lama selalu dilanda berbagai masalah di tanah air. Mulai dari peristiwa mewabahnya Covid-19 yang membuat liga sepak bola dihentikan.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan Presiden Emmanuel Macron Bertemu di Jepang, Ada Empat Hal Penting Dibahas
Kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menimbulkan korban jiwa. Lalu ada mafia sepak bola yang bisa mengatur skor pertandingan antarclub di Indonesia.
Atas keberhasilan anak-anak Garuda membawa medali emas, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Arioredjo, melalui Staf Khusus Alvin Suryohadiprojo memberi catatan khusus, bahwa kemenangan atas Thailand mempunyai arti yang tak terhingga untuk sepak bola Indonesia.
Sebab selain berhasil menghancurkan “Raja sepak bola SEA Games,” kemenangan ini menjadi titik balik dan sebuah Kick Off yang baru bagi sepakbola Indonesia.
Baca Juga: Eks Ketum HMI Kendari Apresiasi Langkah TNI Menutup Sementara 9 Jety di Kabupaten Konawe Utara
"Kick off inilah yang harus jadi inisiasi seluruh komponen sepak bola Indonesia memulai lagi untuk mendorong kekuatannya dan pertumbuhannya ini di seluruh negeri," kata Alvin sebagaimana dikutip dari laman kemenpora.go.id pada Selasa, 22 Mei 2023.
Pemerintah dalam hal ini Kemenpora menyadari pentingnya investasi dalam momentum kebangkitan ini untuk pembinaan sepak bola. Infrastruktur olahraga ditingkatkan, fasilitas pelatihan ditingkatkan, namun lebih dari itu, yang esensial tidak boleh dilupakan adalah program pengembangan bakat yang terus diperkuat.
“Bakat adalah bangkit. Namun bakat tidak hanya bisa dilakukan dengan keliling mencari tetapi bisa kuat ditumbuhkan melalui kompetisi-kompetisi. Pemain terbentuk karena kompetisi. Itu semua membentuk mental, fisik bahkan cara pandang dalam bermain sepak bola sehingga hal itulah yang nanti meningkatkan kualitas mereka,” tegas Alvin.
Baca Juga: Ketua IKA PMII Sultra Apresiasi Langkah Anton Timbang Dukung Pelaku UMKM
Menurut Alvin, berangkat dari momentum kebangkitan ini, Kemenpora pun tidak hanya sorak sorai dan bertepuk tangan saja. Tetapi mengambil langkah berdampak dengan menggalakan liga tarkam (antar kampung) dan usia dini untuk menumbuhkan bakat-bakat potensial itu melalui kompetisi yang menyentuh langsung ke masyarakat dan bisa diikuti pula oleh jenis olahraga-olahraga lainnya. ***