SultraNetwork.com-Lagi-lagi, pesta minuman keras (miras) berujung penikaman terjadi di Kota Kendari. Insiden ini terjadi di Kawasan Sodoha, Kecamatan Kendari Barat, Minggu, 17 September 2023.
Korban yang diidentifikasi bernama Martinus Maret (44), dilarikan ke Rumah Sakit Santa Anna, setelah cekcok bergelut dengan senjata tajam jenis badik yang digunakan pelaku penyerangan bernama Nonlius (47).
Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muh. Eka Fathurahman menguraikan kronologi insiden penikaman tersebut. Menurut Eka, aksi penikaman ini dipicu cekcok mulut saat tengah berpesta miras.
Baca Juga: Rusia Versus Ukraina Saling Tuding di Hadapan Mahkamah Internasional
Korban Martinus, pelaku Nonlius, bersama dua orang saksi lainnya, Kifli Pratama (17) dan Dimas Saputra (19), berpesta miras di kawasan Sodoha.
Tak berselang lama, sekitar pukul 17.15 Wita, saksi Kifli melihat korban dan pelaku cekcok di rumah salah satu warga bernama nenek Simon.
Kedua saksi mengaku telah berupaya melerai pelaku dan korban yang tersulut emosi saling baku hantam. Namun upaya ini gagal hingga pelaku mengeluarkan sajam jenis badik yang pada akhirnya melukai korban.
Baca Juga: Empat Belas Orang Dilaporkan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Negara Bagian Amazonas, Brazil
"Menurut keterangan terlapor, sekitar pukul 17.00 Wita, korban datang menarik kerah baju terlapor sambil memukul terlapor. Selanjutnya terlapor membalas dengan menarik baju korban kemudian terlapor dan korban sama- sama terjatuh di curang sambil duel berkelahi. setelah itu terlapor langsung mengambil sebilah jenis badik yang berada di kantong terlapor kemudian terlapor menusuk korban secara berkali- kali yang mengenai leher korban sebelah kiri,belakang, dan pinggul korban. Setelah terlapor menusuk korban, terlapor langsung meninggalkan korban dan terlapor langsung mengamankan diri ke kantor Polsek Kemaraya," ujar Eka, menguraikan kronologi penikaman itu.
Korban diketahui telah dilarikan ke Rumah Sakit Santa Anna untuk mendapatkan perawatan medis. Sedangkan pelaku telah diamankan aparat kepolisian untuk segera diproses hukum imbas aksi nekatnya.
